Sabtu, 19 Januari 2013

BTS : Day 2

Behind The Scene
Syuting day #2


Ditemani suara Seo In Guk & Jung Eunji, di tengah ramainya perpustakaan Universitas Brawijaya yang tengah mendung kali ini saya mau berbagi soal syuting Behind The Scene : Day 2. Selagi masih lekat diingatan sembari menunggu cuaca sore ini kembali cerah sekaligus mengisi liburan saya yang agak sedikit berbeda kali ini. Terlalu banyak basa-basi, langsung saja masuk ke inti cerita 



2 Desember 2012..
Hari ke 2 di bulan Desember, masih dengan semangat yang sama untuk menggarap film berdurasi 30 menit ini. Sesuai dengan janji dan ketentuan seluruh crew wajib berkumpul di fakultas tercinta, Fakultas Ilmu Budaya. Saya kurang tahu hari itu syuting scene ke berapa, yang jelas seluruh talent diminta untuk berkumpul.

Scene yang akan di ambil adalah adegan setelah Danny (@Awan_Kusuma) menghilang tanpa sebab. Adalah Jack (Ahmad Dian Bagus) selaku sutradara, David (Yudha) sebagai additional crew, Andrew (@Arifhimawan) yang menjadi aktor yang baru muncul di scene ini. Make up dan wardrobe segera bersiap touch up dan memastikan bahwa baju yang dipakai para talent (baju mereka sendiri sih) cocok untuk dengan karakter yang mereka mainkan.
g.1 : Abang Arif (as Andrew) lagi di make-up

g.2 : Yudha (as David)


selagi yang lain sedang sibuk touch up sana sini, ada masalah yang terjadi. Harusnya, kami bisa menggunakan ruangan kelas yang kemarin kami gunakanan untuk syuting scene Julia bermain gitar. Ternyata oh ternyata, ada miss understanding disini, tidak ada yang mengurus surat ijin peminjaman sehingga ruangan sama sekali tidak bisa dipinjam dan digunakan. 
Alhasil, kami harus memutar otak untuk mencari tempat lain yang bisa digunakan untuk syuting adegan tersebut dan yeah. Thanks to otak-otak kreatif yang berhasil menyulap ruang tunggu dosen menjadi ruangan sesuai dengan setting yang diperlukan (oke, terlalu lebay nih).

g.3 : suasana syuting

Oh, sudah pernah saya jelasin kalau saya masuk bagian camera ? Dan yeah ! Akhirnya saya pegang kamera untuk scene kali ini meskipun cuma beberapa kali take, karena setelah itu posisi saya digantikan oleh pak Kapel tercinta @Iqbalfebrianp. Yah, as what I said before, saya kurang bisa mengoperasikan kamera dengan baik HAHAHA~
g.4 : suasana syuting juga (saya nyempil boleh dong) :p

Abaikan saja curhat colongan saya diatas, selanjutnya adalah proses pengambilan gambar. Karena kali ini operator kamera 1 alias Arif ikut berpartisipasi memerankan karakter Andrew so kamera 1 beralih ke tangan Director of Photography, Awan. Proses pengambilan dimulai sesuai dengan aba-aba Linda & Ellena yang hadir di lapangan. Bukan berarti syuting hari itu berjalan dengan mulus, namanya kendala pasti ada. 

Setelah mengalami kendalan dalam perizinan gedung, kendala berikutnya adalah slip of tongue yang biasa di alami para talent. Maklum, meskipun kami adalah mahasiswa/i sastra Inggris tapi bukan berarti kami terbiasa untuk melafalkan sederetan kalimat dalam bahasa Inggris, jadi terkadang ada pengucapan yang kurang pas sehingga kata 'CUT' harus terdengar setelahnya.

g.5 adegan dimana ada Sam dan Sherry

Adegan dibuka dengan akting Jack yang merasa kesal dihadapan crew (talents) karena tidak dapat menghubungi Danny. Lalu ada David yang menenangkannya dan memberitahu Jack bahwa Andrew sudah pergi ke kontrakan Danny dan mengecek keadaannya. Selang beberapa lama, Andrew datang dengan tergopoh-gopoh dan memberitahu bahwa Danny sudah tidak pernah pulang sejak semalam (I love abang's expression !)
proses pengambilan gambar :D

Cukup lama kami berkutat dengan adegan scene ini, tapi berkat kesabaran berlebih... Adegan ini berhasil di rampungkan dengan closing wajah sinis Sherry yang senang dengan kabar hilangnya Danny (asli, keren banget ekspresinya) dan wajah cemas Sam yang tahu apa yang telah terjadi pada Danny.

Jeda sebentar, dan oh ! Ada satu kegiatan yang lupa saya ceritakan. Pengambilan foto Danny dan Rachel (diperankan oleh Novika) . Nantinya foto tersebut akan dijadikan alasan Rachel untuk melabrak Sherry dan akhirnya Sherry memutuskan Danny tanpa mau mendengarkan alasan Danny terlebih dahulu. Sayang sungguh sayang, saya tidak punya bukti fotonya karena permintaan Awan yang ingin foto tersebut segera dimusnahkan, huft !

Syuting berlanjut dengan adegan di koridor, kali ini ceritanya syuting tetap berlanjut meskipun Danny tidak kunjung datang. Lagi-lagi, bukan saya yang bertanggung jawab memegang kamera tapi dua pria handal Awan dan Arif, sementara saya bergabung dengan teman-teman lain di basecamp (ruang dosen hehe)

g.6 syuting di koridor

g.7 :astrada Linda lagi memberikan briefing 

Selain kendala teknis, ada lagi kendala lain yang kami hadapi, Hujan ! Malang lagi dalam masa-masa musim hujan. Inilah yang dikatakan oleh mas Arfan (apa siapa gitu namanya) disaat seminar beberapa hari sebelumnya. Ketika hujan, suara cenderung tidak terdengar dan kita memerlukan boomer. Tapi we're lack of preparation at that day jadi syuting harus dihentikan sementara sekaligus waktu tersebut dimanfaatkan untuk istirahat.
g.8 suasana istirahat
Selagi beristirahat, beberapa teman-teman memanfaatkan momen itu untuk merekam hujan dan jjan~ terciptalah sebuah ide untuk mensetting salah satu sudut FIB menjadi sebuah lorong yang nantinya dipakai untuk adegan yang melibatkan si pembunuh. Check this out :




g.9 & g.10 : Ibu sutradara lagi menjajal lokasi :D

Padahal tempat ini sama sekali gak termasuk dalam daftar setting tempat dalam script, ide memang selalu datang tiba-tiba ! Dan yep. terima kasih pula untuk hujan yang berhasil mematahkan argumen bahwa hujan itu menghambat proses syuting. Selalu ada hikmah di balik sebuah kejadian :)

Istirahat kami lebih panjang, karena kami menunggu datangnya Julia (Meyfika) yang berhalangan datang tepat waktu dikarenakan hujan, yah sembari menunggu teman-teman yang lain juga asyik mengobrol satu sama lain. Ya kali aja mempererat silaturahmi dan saling mengenal satu sama lain~

g. 12 : para pria yang asyik sendiri



Jarum jam menunjukkan waktu setengah 3 sore, Meyfika akhirnya datang dan syuting pun kembali berlanjut. Wardrobe dan make-up dengan cepat melakukan tugasnya sementara sutradara, astrada dan kameramen langsung mengadakan rapat singkat mengenai adegan mana yang harus diambil terlebih dahulu. 

Setelah briefing singkat, teman-teman yang lain langsung menyingkir dan mengambil tempat yang tidak terlihat oleh kamera, adegan dimulai dengan Julia yang membereskan ruangan setelah syuting sendirian, lalu tiba-tiba ada sesosok orang yang memukul kepalanya dengan balok kayu. Kali ini Meyfika harus rela bolak-balik take dan rela kepalanya terkena pukulan balok beneran (sedikit doang sih) tapi cukup sakit.

Bukan hanya adegan memukul yang harus take berkali-kali, adegan Meyfika jatuh setelah dipukul juga harus di take berkali kali~ benar-benar butuh kesabaran..

Dan hi-lite untuk syuting hari ini adalaaaaah...

Adegan saat Julia diseret menuju tempat gelap, adegan ini diambil dengan setting yang sudah saya pamerkan diatas. Yap, koridor yang becek karena plafon yang bocor (oke anggap aja ini pujian bukan sindirian) dan efek lampu yang di handle oleh pak Kapel kita tercinta !


Dan yeah~ terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkerja keras membuat darah kemarin, hasilnya… sangat tidak mengecewakan !


Saya bisa bilang, di syuting kali ini Meyfika harus banyak berkorban memerankan Julia. Karena apa ? Karena ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula *halah*
Setelah kepala yang nyut karena terkena balok kali ini Mey harus rela rambut panjang indahnya basah oleh air hujan dan efek darah. Belum lagi selagi syuting, terjadi sedikit accident.  Darah yang terbuat dari tembakau itu tanpa sengaja mengalir ke mata Mey, akibatnya syuting dihentikan sebentar.
“Perih…” ringisnya.



Untungnya berkat totalitas dan profesionalitas talent kami yang satu ini, syuting bisa kembali berlanjut hingga kata ‘CUT’ terdengar. It was the last shoot for that day !
Sekitar pukul 16:30 tepat setelah Meyfika selesai membersihkan diri, syuting hari itu dinyatakan selesai dan para crew dipersilahkan untuk menyantap nasi bungkus yang sudah disediakan oleh teman-teman konsumsi !
g.15 : kami sedang menunggu konsumsi !

Evaluasi tetap diperlukan, dan biasanya evaluasi tersebut kami lakukan sebelum pulang. Untuk hari itu, ada sedikit ‘missed’ dalam peminjaman ruangan yang mana menjadi penghambat dalam proses syuting. Belum lagi cuaca yang sedikit unpredictable. 

g.16 : after shooting~ waktunya memindahkan file ke editors

But yeah, sekali lagi… Terkadang kita memang harus mundur ke belakang untuk melompat lebih jauh. Kali ini kita melakukan kesalahan yang nantinya kita perbaiki untuk melangkah jauh ke depan. Sebagai akhir hari itu, kami kembali meneriakkan jargon andalan kami, 
“Behind The Scene…”
ACTION !
(diposting)  kamar nomor satu, sembilanbelas januari
nandayubadiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar